Solusi konektivitas dengan Telkom



TEMPO.COJakarta-Akses Internet saat ini dan di masa datang memiliki peranan penting dalam menggerakkan sektor perekonomian nasional. Hampir seluruh kegiatan bisnis memanfaatkan konektivitas data sehingga dalam prosesnya dapat berjalan dengan lancar, efisien dan menguntungkan. Akses Internet juga membuka peluang kawasan di pelosok daerah untuk berkembang. Hal ini dapat memacu akselerasi pemerintah dalam mencapai Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals-MDGs) pada 2015 mendatang.

Dalam upaya mencapai target MDGs tersebut, salah satu BUMN Indonesia, yakni PT Telekomunikasi Indonesia Tbk berhasil meraih predikat runner up dalam penghargaan pencapaian MDGs bidang Kesehatan Ibu dan Anak. Telkom meraih penghargaan tersebut setelah mengikutsertakan Aplikasi Pembelajaran Bahasa untuk Tunarungu i-CHAT (I Can Hear and Talk). Program kepedulian terhadap komunitas anak berkebutuhan khusus tersebut mendapat pengakuan dari pemerintah dan masuk ke dalam penilaian untuk anugerah Millennium Development Goals yang diprakarsai Kantor Utusan Khusus Presiden RI (KUPRI) untuk MDGs.

Tentunya untuk mencapai target MDGs 2015 di bidang-bidang lainnya, serta program MP3EI perlu dukungan jaringan teknologi yang menghubungkan setiap wilayah Indonesia. Untuk itu Telkom berupaya menghadirkan program-program inovatif. Salah satunya adalah program Indonesia Digital Network (IDN) 2015. Program pembangunan jaringan infrastrukturbroadband nasional sepanjang 26 ribu km yang membentang dari Sabang hingga Merauke ini salah satu tujuannya adalah menghadirkan solusi konektivitas secara menyeluruh di Indonesia. Harapannya, dengan hadirnya solusi konektivitas ini akan tercipta peningkatan akses Internet hingga ke pelosok daerah yang selama ini belum tersentuh.

Saat ini, akses Internet di Indonesia memang masih belum merata. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) bekerja sama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), angka pertumbuhan pengguna Internet di Indonesia hingga akhir 2013 sudah mencapai 71,19 juta orang. Hasil survei ini juga menyebutkan penetrasi Internet di Indonesia saat ini adalah sekitar 28 persen dari total populasi penduduk Indonesia. APJII juga memperkirakan pertumbuhan pengguna Internet di Indonesia diasumsikan akan bertambah menjadi 107 juta pada 2014 dan 139 juta atau 50 persen total populasi pada 2015.

Dalam laporan ini juga mencatat kawasan Indonesia timur mencapai tingkat pertumbuhan pengguna Internet tertinggi dibanding kawasan lain di Indonesia. Untuk antar-provinsi kalangan industri, Sulawesi Utara tercatat sebagai provinsi yang sudah 100 persen atau peringkat tertinggi yang menggunakan komputer dan Internet dalam aktivitas bisnis. BPS juga mencatat provinsi pengguna komputer dan Internet terendah adalah Maluku Utara sebesar 40 persen.

Mahakarya Indonesia “IDN 2015” merupakan sebuah terobosan konektivitas untuk membangun kehidupan yang lebih baik dan meningkatkan produktivitas nasional. IDN 2015 terdiri dari ID Access (High Speed Broadband Access through Optical Fiber Network & Wi-Fi), ID Ring (IP-based and Optical Backbone Network) dan ID Convergence (Integrated Next Generation Network for Multi Services & Multi Screen).

Melalui ID Access, Telkom berkomitmen mendukung MP3EI melalui penyediaan 20 juta true broadband access ke rumah-rumah serta satu juta akses Wi-Fi yang dapat melayani 10 juta pelanggan. Adapun inisiatif ID Ring dapat dilihat dari kontribusi Telkom pada proyek Palapa Ring dari Pemerintah RI untuk menghubungkan seluruh jaringan backbone berbasis serat optik. Telkom berkomitmen menggelar 30 node terra router dan sekitar 75 ribu km kabel serat optik. Sedangkan ID Con adalah pengembangan infrastruktur jaringan service node menujuintegrate NGN (Next Generation Network) untuk multi-screen dan multi-service yang akan menghadirkan berbagai produk serta layanan.

INFORIAL