Dalam menjalani layanan perawatan AC, terutama AC Presisi, kami memperhatikan 2 hal ini sebagai faktor utama dalam memastikan ruang server / data center berjalan normal.
1. Suhu / Kelembaban.
Perangkat apapun yang ada di data center dan ruang server kita memiliki batas / ambang kerja normal berdasarkan suhu. Kecuali perangkat yang memang didesain dari awal untuk bertahan di ruangan yang bersuhu tinggi, maka perangkat umumnya memiliki suhu kerja.
Hal ini bisa kita amati dari spesifikasi perangkat yang kita pasang, seperti ini:
General recommendations suggest that you should not go below 10°C (50°F) or above 28°C (82°F). Although this seems a wide range these are the extremes and it is far more common to keep the ambient temperature around 20-21°C (68-71°F). For a variety of reasons this can sometimes be a tall order.
Maka tentu kita harus memperhatikan suhu ini, tentu di lingkungan Jakarta dan Indonesia pada umumnya suhu ambang 28 derajat sering kami set di dalam perangkat monitoring lingkungan data center yang kami sediakan.
Apabila dibawah, atau khususnya di atas dari tegangan ini, umumnya kita bisa curiga ada masalah dengan perangkat pendingin kita. Dalam beberapa customer, malah ada yang menempatkan sensor suhu, humidity dalam tiap rak, terutama rak kritikal.
2. Tegangan kerja.
Dalam berbagai data center besar, kita menggunakan tegangan 3 phase. Sedangkan untuk ruang server umumnya menggunakan 1 phase. Tegangan kerja yang kita harapkan tentu sesuai dengan tegangan kerja perangkat kita. Umumnya 230-250 volt. Apabila di luar dari ini, lebih rendah, dan lebih tinggi, tentu membuat perangkat rusak dan terganggu.
Kedua hal ini bisa dimonitor dengan menggunakan Environment Monitoring System (EMS). Dalam hal ini, kami selaku distributor dari AKCP, kami banyak menggunakan produk AKCP. Dan produk minimal yang bisa digunakan adalah AKCP SP2.
Silahkan kontak kami untuk mendapatkan layanan perawatan AC Presisi anda, dan kami akan berikan AKCP SP2 dalam paket layanan kami.