MEMERIKSA HAL NYATA
Bacaan : Kolose 3:12-17
12Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. 13Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. 14Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. 15Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. 16Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. 17Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.
Ketika Bill Husted datang ke acara reuni SMA ke-40, ia menjabat tangan dan memeluk orang-orang. Setelah 20 menit berlalu, ia baru sadar bahwa ternyata ada dua acara reuni SMA di gedung yang sama hari itu, dan ia berada di tempat yang salah.
Husted, seorang penulis di bidang teknologi untuk Atlanta Journal-Constitution, menggunakan pengalaman itu untuk menggambarkan aksioma abadinya dalam memecahkan masalah komputer: Periksalah hal-hal yang nyata lebih dulu. Sebelum Anda mengganti sound card [perangkat keras komputer untuk mengeluarkan suara], pastikan bahwa volumenya tidak sedang dimatikan. Jika modem-nya tidak bekerja, periksa apakah modem itu sudah disambungkan.
"Periksalah hal-hal yang nyata lebih dulu" pun dapat menjadi prinsip yang baik untuk memecahkan masalah rohani. Kolose 3:12-17 mendaftar selusin kualitas rohani yang menunjukkan jiwa yang sehat. Yang menonjol di antaranya adalah belas kasihan, kebaikan, kerendahan hati, kelemahlembutan, kesabaran, pengampunan, kasih, dan rasa syukur.
Sebelum mengkritik gereja kita atau kelompok kristiani lainnya, kita bisa meminta kepada Tuhan untuk mengungkapkan kelemahan kita sendiri. Sebelum memutuskan jalinan relasi, kita dapat memeriksa apakah kesabaran dan pengampunan tersambung dalam hati kita sendiri.
Sebaiknya kita melihat ke dalam hati kita -- untuk memeriksa hal-hal yang nyata lebih dulu -- bahkan ketika semua masalah kita sepertinya disebabkan oleh orang lain --DCM
KASIH SEPERTI KRISTUS SABAR MENGHADAPI KESALAHAN ORANG LAIN
Inilah mungkin tantangan terbesar yang pernah saya hadapi, bagaimana harus mengampuni papa yang meninggalkan kami sejak kecil, dan membiarkan kami hidup dalam kemiskinan, hingga akhirnya kami menyadari beberapa hal.
1. papa tahu bahwa apa yang dilakukannya salah, tapi ia tidak dapat berbuat apa-apa, ia hanya menjalani hidup nya yang salah, karena merasa ia tidak memiliki hati, iman yang memimpin hidupnya.
2. papa memahami 'hidup ini sementara' dengan cara yang aneh. dia berpikir tidak perlu susah-susah, tidak perlu beli rumah, tidak perlu punya keluarga, tidak perlu ini dan itu, karena semuanya sementara.
3. papa hanyalah mungkin ayah biologis kami, karena memang tidak ada ikatan yang cukup kuat yang terbina yang memungkinkan hubungan kami meningkat lebih dalam.
4. tidak ada cara lain, apa yang dikatakan oleh rasul Paulus dalam Kolose ini, memang harus kami jalani utk menerima papa dan kenyataan tentang papa. Dan akhirnya tidak hanya saya, adik dan mama juga telah menerima hal ini, dan kami sekarang hidup lebih bersyukur.
5. ada rencana Tuhan yang luar biasa dari apa yang kami alami bersama papa, dan ini yang terus kami syukuri hingga saat ini. betapa pemeliharaan Tuhan benar-benar nyata dan kami rasakan hingga sekarang.
Ternyata, mengampuni, dan menerima kesalahan orang lain tidak mudah, terutama apabila orang lain itu adalah papa atau saudara kita sendiri, butuh waktu dan pengorbanan serta kelegaan hati, dan terus menerus memeriksa diri kita. Dan memahami semua itu dalam dunia nyata - jauh lebih sulit, bahkan melakukannya. Tapi dengan Kristus, kami melalui itu semua hingga saat ini.
Tuhan memberkati.