Rabu 24 April 2013 | |
Peran Open Source Dalam Mendukung Pembangunan di Indonesia
| |
---|---|
Indonesia Creative Open Source Software (ICrOSS) merupakan pertama kali yang diadakan oleh Asosiasi Open Source Software Indonesia (AOSI). ICrOSS sendiri berfungsi sebagai konferensi tahunan Open Source Software (OSS) yang tersebar di Indonesia yang menjadi ajang tempat berkumpul bagi para praktisi OSS dan seluruh komunitas Indonesia.
Selain itu, Indonesia Creative Open Source Software juga merupakan acara yang sangat penting bagi para komunitas yang berperan aktif dalam pengembangan dan pemanfaatan OSS di Indonesia. Sebagai konferensi OSS terbesar di Indonesia, AOSI berharap bahwa ICrOSS dapat memperluas wawasan bagi industri maupun regulator untuk lebih terlibat dalam rangka menumbuh kembangkan industri berbasis OSS.
Ketua Umum AOSI, Betti Alisjahbana mengatakan bahwa Open Source dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin menggunakan aplikasi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kualitas yang diharapkan.
“Dan yang terutama juga adalah dengan OSS setiap orang memiliki kesempatan untuk memberikan masukan untuk pengembangan aplikasi-aplikasi berbasis open source yang sudah terlebih dahulu ada”, kata Betti Alisjahbana pada saat Pembukaan Indonesia Creative Open Source Software 2013 (ICrOSS), di Balai Kartini, pada 24 April 2013.
Menteri Negara Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta mengatakan, pada tahun 2010, 2011, dan 2012 Kementerian Riset dan Teknologi bersama Kominfo, dan AOSI dan beberapa institusi lainnya menyelenggarakan “Indonesia Open Source Award” untuk memberikan penghargaan kepada institusi pemerintah pusat dan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, dan tokoh masyrakat yang sukses atau berperan aktif dalam pemanfaatan dan pengembangan teknologi dengan cara open source ini.
Ada beberapa hal yang di usulkan dalam acara ICrOSS antara lain komunitas open source di Indonesia, seperti AOSI bersama institusi pemerintah, pendidikan, dan bisnis membuat standard produk teknologi berbasis open source untuk memudahkan pengguna dalam memilih berbagai alternatif produk yang ada.
“AOSI sebagai organisasi profesi dibidang TIK berbasis open source diharapkan dapat menyusun standard kompetensi SDM pengguna, penyedia dukungan teknis, dan pengembang produk-produk teknologi berbais open source”, tutup Menegristek.
Acara ICrOSS diharapkan dapat mendorong semua pihak, baik pemerintah, lembaga pendidikan, perusahaan, maupun masyarakat luas untuk mempercepat proses peralihan pengguna dan penguasaan TIK berbasis Open Source untuk membangun Indonesia.
Acara ini turut dihadiri oleh Staf Ahli Bidang Energi dan Material Maju, Idwan Suhardi; Asisten Deputi Iptek Industri Strategis Kemenristek, Jajang Hasyim; Asisten Deputi Data dan Informasi Iptek Kemenristek, Agus Sediadi; dan Walikota Pekalongan, Basyir Achmad. (humasristek)
|