Green Data Center
Jadi ceritanya ada tugas bikin makalah mengenai green data center, yeah we’ve made it
terus daripada tulisanya menganggur begitu saja lebih baik dipost disini buat pencerahan bagi yang ingin mempelajari mengenai green data center n syukur-syukur bisa jadi bahan referensi xD here we go…Definisi
Green data center terdiri dari dua frase yakni green dan data center. Data Center sendiri merupakan sebuah fasilitas atau infrastruktur TI yang digunakan untuk menampung komponen-komponen sistem komputer. sedangkan kata green sendiri yang menjadi ciri khas dari produk-produk ramah lingkungan menandakan bahwa suatu green datacenter merupakan data center yang dirancang untuk ramah lingkungan.
Ramah lingkungan berarti menggunakan energi seefisien mungkin dengan dampak terhadap lingkungan hidup seminimal mungkin. Selain itu pada green data centerpenggunaan energi dapat memanfaatkan keadaan sumberdaya dari lingkungan sekitar.
Pembangunan dan operasional dari sebuah green data center melibatkan teknologi dan strategi yang maju seperti berikut:
- meminimalisir dampak atau polusi dari gedung.
- menggunakan material bangunan, karpet dan cat yang rendah emisi.
- mendaur ulang emisi atau sampah.
- pemasangan konventer katalis pada backup generator.
- menggunakan teknologi energi alternatif sebagai sumber listrik seperti evaporativecooling, heat pumps, photovoltaic.
Membangun sebuah green data center memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit di awal proyek, tapi untuk jangka panjang green data center dapat menghemat biaya operasional dan pemeliharaan data center itu sendiri. Keuntungan yang lain dari greendata center adalah membantu pekerja data center menjaga kesehatan mereka, memberikan lingkungan pekerjaan yang nyaman, dan juga dapat meningkatkan sosialisasi dengan komunitas lokal.
Merupakan suatu tempat untuk penyimpanan, Management perangkat yang dapat melayani permintaan terkait layanan IT dari luar maupun intra organisasi dengan mengedepankan efisiensi energi semaksimal mungkin, dampak terhadap lingkungan seminimal mungkin serta mampu memanfaatkan clean &renewable Energy
Kenapa Green Data Center?
Saat ini kita mulai memasuki era digital dimana sudah tidak asing lagi bagi kita menggunakan teknologi dalam kegiatan sehari-hari. Data dalam bentuk digital juga sudah sangat banyak dan mudah ditemukan, bahkan data digital ini merupakan salah satu aset yang paling penting. Sudah menjadi hal yang biasa pula kita membuat, mengakses, mengubah, menghapus, dan berbagi data digital. Faktanya adalah dalam 1 menit, lebih dari 200 juta email terkirim, 20 juta foto dilihat (view), dan 60 ribu jam musik dimainkan. Fakta tersebut tentunya akan berubah mengingat jumlah data yang akan terus bertambah.
Semakin banyaknya data yang di-share maka peran data centermenjadi semakin penting. Untuk menjalankan datacenter, dibutuhkan banyak energi. Semakin banyak data, maka semakin banyak pula energi yang dibutuhkan data center. Data center pada umumnya dapat kehilangan 22-25% energi dalam konversinya. Salah satu alasan mengapa green data center diimplementasikan adalah agar penggunaan energi bisa lebih efisien sehingga perusahaan yang memiliki datacenter tersebut dapat menghemat biaya pengeluaran.
Industri data center pada tahun 2012 diketahui menghasilkan lebih banyak emisi karbon dibandingkan dengan industri penerbangan (airline industry). Hal tersebut tentunya akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya kebutuhan datastorage. Selain membantu masalah efisiensi penggunaan energi untuk data center,green data center juga dapat mengurangi banyaknya emisi karbon yang dihasilkan datacenter. Dengan mengganti server lama dengan desain yang menggunakan teknologi terbaru serta setidaknya sebanyak 30% penggunaan energi berkurang, maka sama halnya dengan mengurangi emisi karbon sebanyak 1 ton atau mengurangi emisi dari bahan bakar lebih dari 100 galon.
Industri data center pada tahun 2012 diketahui menghasilkan lebih banyak emisi karbon dibandingkan dengan industri penerbangan (airline industry).
Perusahaan yang mengimplementasi green data center juga dapat mempengaruhi sisi bisnis perusahaan tersebut. Masyarakat tentunya dapat melihat bahwa perusahaan yang melakukan pendekatan ini telah menunjukkan dan membuktikan kepeduliannya terhadap lingkungan. “Image” atau citra yang positif ini tentunya bisa menjadi kelebihan perusahaan dibanding dengan kompetitor lain dan menjadi pembeda bagi klien, mitra, dan pemasok.
Gambar berikut merupakan ilustrasi dari intel corp. mengenai mengapa, betapa dan apa saja manfaat dari green data center.
Sejarah
Data center pertama kali dikembangkan oleh ENIAC pada tahun 1946. Data center ini dibangun oleh U.S. Army Ballistic Research Laboratory dan digunakan untuk menyimpan kode arliteri. Sama seperti perkembangan internet pada awalnya data center ini digunakan untuk keperluan militer atau perang. ENIAC terakhir digunakan tahun 1955.
Setelah itu, transistorized computer (TRADIC) ditemukan oleh IBM pada tahun 1954 dan dikembangkan untuk menggantikan vacuum–tube based systems yang pada saat tersebut populer digunakan. Pada tahun 1960-an, IBM melakukan komersialisasi dari teknologi tersebut. Pada tahun 1972 IBM pertama kali berhasil mengkomersialisasi dari teknologi tersebut. Pada saat itu, TRADIC digunakan untuk mensupport pemerintahan.
Pada tahun 1964, CDC6000 dibuat oleh Control Data Corporation dan dikenal sebagai super komputer pertama di dunia. CDC6000 didesain dengan menggunakan processordengan kecepatan 40 MHz dengan 10 mesin tambahan yang kemudian dikenal sebagaiReduced Instruction Set (RISC). CDC6000 dapat mempertahankan kecepatan 1 MFlops (maksimal 3 MFlops). Pada saat itu, CDC6000 dikenal sebagai komputer tercepat dan digunakan hingga tahun 1977. Harga CDC6000 pada masanya dijual dengan harga 8 Juta USD, atau setara dengan 60 Juta USD saat ini.
Terakhir pada tahun 2013, tiga peneliti dari data center transformation yaitu Jakob Carnemark, Earl Keisling, Gerald McDonnell berhasil menghasilkan TELUS, yaituSmart, Ultra-Green modular data center pabrikan Skanska. Jakob Canemark pencetus dari desain dari data center tersebut, termasuk intelligent management software sangat yakin atas sistem pendingin dari green data center yang dia rancang. dia mengklaim bahwa sistem pendingin Inertech ini 80% lebih efisien dibandingkan pendingin air konvensional.
Dimana Saja Green Data Center
Kebanyakan data center membutuhkan chiller atau air conditioner untuk mendinginkan alat-alat di ruang data center. Biasanya chiller sendiri membutuhkan 70% pasokan listrik dari semua kebutuhan listrik pada data center tersebut. Oleh karena itu, untuk membangun green data center Google membangun data center hemat listrik yaitu tanpa menggunakan chiller di St. Ghislain, Belgia dan Hamina, Finlandia.
Cooling system pada data center Google di Hamina memanfaatkan air laut. Alasan Google memilih Hamina sebagai lokasi data center selain dekat dengan pesisir laut baltik, memiliki suhu udara yang relatif dingin, low electricity prices, dan dapat memanfaatkan kembali bangunan pabrik kertas yang sudah tidak terpakai. Google sendiri tercatat sebagai pemilik data center paling efisien di dunia dengan Power Usage Effectiveness(PUE) 1.06 untuk pendinginan. Hal ini menunjukkan hanya dibutuhkan sekitar 6% energi listrik untuk pendinginan dibandingkan listrik yang digunakan untuk server.
Google tercatat sebagai pemilik data center paling efisien di dunia dengan Power Usage Effectiveness (PUE) 1.06 untuk pendinginan
Cooling system data center Google di St Ghislain menggunakan evaporative cooling system yang menggunakan grey water dari dekat industrial canal Nimy-Blaton untuk menekan biaya kebutuhan energi agar tetap rendah. Alasan Google memilih St.Ghislan sebagai lokasi data center adalah St. Ghislain memiliki kombinasi infrastruktur energi dan developable land yang tepat. Pemimpin lokal di St Ghislain juga memiliki visi yang kuat untuk membuat internet dapat mengembangkan economic benefits dan lapangan pekerjaan. Selain itu, di tempat tersebut Google dapat memanfaatkan bangunan bekas industri tambang.
Apple
Sekarang Apple telah memiliki 4 lokasi data center, yaitu North Carolina, Oregon, California and Nevada. Apple mengklaim dirinya telah 100% menggunakan energi yang dapat diperbaharui untuk pasokan listrik ke semua data centernya dan juga untuk keperluan perkantoran Apple di Austin, Elk Grove, Cork, and Munich.
Namun, proyek data center Apple yang memang dari awal direncanakan sebagaigreen data center adalah data center yang berada di Maiden, North Carolina. Di sebelah data center ini, Apple memilikiphotovoltaic solar farm yang mampu memproduksi listrik sebanyak 20 MegaWatt. Karena listrik yang dihasilkan dari solar farm tersebut belum memadai dalam memasok listrik tiap hari ke data center dan back up, maka Apple menambahkan pemasangan 10 Megawatt fuel cell yang mampu mengubah gas alam menjadi energi listrik.
Data center di Maiden ini juga memiliki fasilitas penyimpanan cold water tank dari pengolahan udara dingin dari luar yang dapat mengurangi tugas chiller dalam mendinginkan data center pada saat puncak kebutuhan energi. Hal ini dapat menghemat energi dan Apple dapat memiliki higher power charger.
Facebook sedang dalam proses membangun green data center di Swedia bagian utara untuk mendukung pertumbuhan pengguna Facebook. Data center yang baru ini berlokasi di Lulea. Lokasi tersebut sangat menguntungkan Facebook karena Lulea memiliki iklim dingin dan merupakan kota tepi laut yang kira-kira memiliki latitude yang sama dengan Fairbanks. Udara luar yang dingin tersebut dapat dimanfaatkan facebook untuk mendinginkan rak-rak server di dalam data center.
Selain iklim dingin dengan rata-rata temperatur harian 5oC – (-2.5oC), pertimbangan lain yang membuat facebook memilih Lulea sebagai tempat data center adalah konektivitas internet yang kuat dan pasokan yang murah untuk menerapkan renewable energy. Berdasarkan survei International Telecommunication Union (ITU), Swedia menempati peringkat kedua untuk infrastruktur telekomunikasi. Lulea memiliki konektivitas dari 5 carrier, yaitu backbone provider TeliaSonera and Tele 2, TDC, Telenor and Banverket. Selain itu, di dekat sungai Lule sendiri dapat menghasilkan 13.6 juta MegaWatt hoursdari tenaga hydroelectric.
Data center facebook yang terletak di Prineville, Oregon juga telah dibangun tanpa menggunakan chiller namun diganti dengan sistem evaporating cooling, yang kemudian udara panas dari server digunakan untuk menghangatkan area kantor. Facebook dengan desain server open computed memiliki PUE 1.07 yang berarti hanya membutuhkan sekitar 7% dari total listrik server untuk mendinginkan server tersebut.
Kapan Kesadaran Muncul?
Teknologi hijau (green technology) telah menjadi isu utama untuk pemerintah dan industri karena aspek dari politik, ekonomi dan lingkungan dari energi. Dari perspektif energi dan lingkungan, industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menyumbangkan sebesar 2% dari total emisi gas CO2 dan 3% dari pengeluaran energi global. Data center adalah pusat energi utama TIK.
Kesadaran akan penggunaan green data center pada saat ini dikarenakan telah banyaknya penggunaan video in demand, dan layanan cloud computing yang telah digunakan di seluruh dunia. Penggunaan keduanya tersebut membuat sebuah data center harus menyediakan ketersediaan tinggi dan fault tolerant.
Menurut laporan dari ENERGY STAR, data center di Amerika Serikat mengkonsumsi 100 milyar kWh atau 7, 4 milyar dollar per-tahun. Sumber utama dari komsumsi besar pada data center terdapat pada pedinginan, sumber daya komputer yang ada, dan elemen-elemen jaringan. Energi yang di konsumsi untuk pedinginan menggunakan hampir 30% dari total konsumsi energi dari pusat data. selain itu, hampir dari 30% lainnya digunakan oleh communication link, switching, dan elemen agregasi. Studyempiris mengatakan bahwa konsumsi daya untuk link tidak berbanding lurus dengan pemanfaatannya. konsumsi energi link tergantung pada kapasitasnya daripada pemanfaatannya. komsumsi energi pada bervariasi untuk vendor yang berbeda, namun sebagian besar berkorelasi dengan jumlah port dan jumlah line cards. untuk itu, orang-orang dapat sadar akan pentingnya penggunaan green data center untuk memperhitungkan konsumsi daya pada link dan switch.
Karena penggunaan energi yang besar itu, maka solusi terbaik untuk mengurangi penggunaan energi yang berlebih yaitu dengan menempatkan komputasi dan penyimpanan pada cloud, dan dengan demikian sebagian besar lalu lintas internet terkonsentrasi pada data center. Hardware dansoftware spesialis harus mempertimbangkan konsumsi energi dari data center pada saat melakukan perancangan data center baru. Kedua sumber daya komputasi dan elemen-elemen jaringan harus dirancang dengan prinsip proporsionalitas penggunaan energi tersebut. Proporsionalitas yang dimaksudkan disini adalah konsumsi energi sebanding dengan tingkat aktifitas, maka tidak akan mengkonsumsi pada saat idle. namun, pada prakteknya sulit sekali menemukan proporsionalitas energi yang ideal dalam sebuah desain data center.
konsolidasi dari beban kerja dan virtualisasi adalah poin penting lainnya untuk green data center. ini memungkinkan untuk virtualisasi dinamis dari VMs untuk minimumnode fisik yang terdapat sesuai dengan kebutuhan sumber daya saat ini. Akibatnya, idle nodes dapat dimatikan untuk dimasukkan kedalam modus tidur untuk mengurangi konsumsi energi total oleh data center. Oleh karena itu, terlihat kesadaran dari penggunaan green data center itu dimulai dari kesadaran akan penghematan energi yang biasanya banyak membuang-buang energi ketika tidak digunakan.
Pada awal tahun 2007, perusahaan-perusahaan besar seperti AMD, Intel, IBM, Sun, dan Microsoft bergabung dan bekerjasama dalam membentuk sebuah non-profit consortium, The Green Grid, dengan tujuan untuk mengurangi kebutuhan energi listrik (power consumption) pada data center di seluruh dunia. Perwakilan (representative) yang lain mengadakan konferensi pertamanya di Denver, Colo untuk mendiskusikan mengenai standarisasi teknis mengenai green data center.
Pemrakarsa lain data center ramah lingkungan (eco-friendly data center) adalah U.S Green Building Council (USGBC), yang akan memberikan certification pada data center yang telah memenuhi green standard yang diajukan.
Bagaimana Mencapai Green?
Membuat datacenter yang ramah lingkungan dapat membawa beragam keuntungan untuk perusahaan serta dapat menjadikan perusahaan tersebut unggul dari segi trend an image ramah lingkungan. jika biaya untuk mengimplementasikan green data centerterasa cukup mengganggu hal yang dapat dipertimbangkan adalah mungkin pada awalnya investasi cukup tinggi namun pada pengoprasionalisasianya konsumsi energi yang efisien dan ramah lingkungan dapat mengurangi biaya penggunaan energi dan pemeliharaan lingkungan dikarenakan operasional data center.
Berdasarkan Penelitian yang dilakukan di Lawrence Berkeley National Laboratory, pada tahun 2000 data center menggunakan 12 milyar killowatt hours dan terus berkembang menjadi 23 milyar pada 2005. Sementara itu Andrew Fanara pimpinan dari EPA Energy Star product development team menyatakan bahwa pasar server di Amerika Serikat tumbuh dari 2.8 juta unit pada tahun 2005 menjadi 4.9 juta unit pada 2009. dengan peningkatan jumlah server ini tentu saja diiringi dengan jumlah konsumsi energi yang sebanding. maka dari itu diperlukan efisiensi atau alternatif sumber energi yang terbarukan atau ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat.
Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengimplementasikan green data center:
- Mengevaluasi Efisiensi Energimenelusuri penggunaan energi di data center, pelajari darimana sumber energi serta pendistribusiannya di perusahaan. buat perencanaan untuk memonitor dan mengurangi penggunaan penggunaan energi. Evaluasi awal dapat dijadikan acuan untuk menghitung return on investment setelah mengimplementasikan perubahan.
- Mendesain Ulang Sistem PendinginanDesain sistem pendinginan dengan memisahkan aliran panas dengan aliran dingin. konsentrasikan aliran dingin langsung ke rack server dan udara panas kembalikan ke AC. pastikan untuk mengurangi kehilangan aliran dan tekanan udara dengan menutup lubang-lubang udara yang tidak perlu pada tembok, raised floor dan langit-langit.
- Mempertimbangkan RedundansiBanyak perusahaan yang menggunakan sistem pendinginan yang redundan pada waktu yang bersamaan. Hal tersebut membuat sistem lebih fleksibel dan siap dalam menghadapi ekspansi dan puncak penggunaan. Namun energi yang digunakan hanya sebagian dari energi yang dikonversi menjadi dingin. Hal ini mengakibatkan penggunaan energi yang dua kali lipat lebih banyak dibandingkan yang dibutuhkan. kurangi redundansi sebisa mungkin, gunakan skema backup atau penggiliran sistem pendingin di data center.
- Menggunakan Peralatan Yang Dapat DisesuaikanEkspansi dan penggunaan energi pada beban puncak dapat direncanakan dengan membuat sistem yang modular. Penggunaan blade server yang dapat mengonsentrasikan komputasi pada ruang yang lebih sedikit sehingga dapat mengurangi kebutuhan akan pendinginan. Sistem yang scalable juga memungkinkan untuk pengoperasian pada kebutuhan energi yang minimal dan memberikan kapabilitas untuk ekspansi ketika dibutuhkan.
- Virtualisasi PerangkatKebanyakan server tidak bekerja secara optimal karena dipenuhi oleh informasi-informasi kuno atau software yang hanya digunakan pada waktu tertentu. Server-server yang sudah berumur pun cenderung boros energi dibandingkan dengan performa yang diberikan. untuk melakukan penghematan, server-server lama tersebut divirtualisasikan kedalam server baru sehingga terjadi penghematan energi. dengan melakukan virtualisasi pada server aplikasi dapat dibuat lebih fleksibel serta server virtual yang sedang tidak diperlukan dapat dimatikan. virtualisasi perangkat dapat menjaga jumlah dan tempat server serta memindahkan aplikasi ke lokasi fisikal yang berbeda sebagaimana dibutuhkan untuk mencapai efisiensi yang optimal.
- Menggunakan Peralatan Yang Telah TersertifikasiPemilihan alat-alat yang sudah tersertifikasi ramah lingkungan oleh lembaga independen dapat menjamin perangkat yang digunakan sudah memenuhi standar ramah lingkungan. dengan adanya sertifikasi tersebut maka tidak diperlukan benchmarking terhadap peralata-peralatan mana yang termasuk kategori ramah lingkungan. hal ini sudah dilakukan oleh lembaga tersebut sehingga memiliki standar yang sama satu sama lain apabila menggunakan lembaga sertifikasi yang sama.
- Menyumbangkan Atau Melakukan Daur Ulang Pada Server Yang Sudah UsangSistem lama atau sistem kuno biasanya kurang efisien dibandingkan sistem yang baru. Oleh karena itu, untuk menghemat uang dapat dilakukan pembelian sistem yang baru dan menon-aktifkan sistem yang lama. Namun, karena server mengandung limbah beracun (toxic) dalam jumlah besar, server lama tersebut dapat dijual kembali untuk digunakan oleh organisasi non-profit atau organisasi pendidikan. Server lama juga dapat di jual ke vendor yang melakukan recycling atau daur ulang dengan memisahkan bagian yang masih berguna dan membuang sisa toxic dengan benar.
- Perhatikan Lingkungan Sekitar Data CenterGreen data center tidak hanya berfokus pada perangkat didalam ruang server. Pemilihan dan penggunaan material ramah lingkungan untuk gedung data center juga merupakan salah satu pendekatan dalam membangun green data center. mengatur tata letak desain interior dan eksterior juga dapat membantu mengurangi energi yang diperlukan untuk pendinginan dan pencahayaan.
- Riset mengenai Sumber Energi AlternatifCara terbaik untuk tetap ramah lingkungan adalah dengan mendapatkan energi alternatif yang sesuai dengan keadaan sekitar data center. Salah satu energi alternatif yang sering digunakan adalah Photovoltaic, yaitu dengan cara mengganti atap dengan solar panel. Hal tersebut dapat mengurangi ketergantungan terhadap power grid. Cara lain adalah dengan memanfaatkan energi angin, menggunakan heat pumps, dan menerapkan evaporating cooling. Cara-cara tersebut akan sangat bermanfaat karena dapat mengurangi biaya pengeluaran akan konsumsi energi.
- Melibatkan Pihak ManajemenSebagai pengambil keputusan serta pihak yang lebih mengerti mengenai bisnis serta keadaan perusahaan pihak manajemen harus turut disertakan dalam perencanaan pembangunan green data center. hal tersebut dilakukan agar proses pengambilan keputusan serta perancangan strategi pembangunan data center dapat berjalan secara lebih profesional serta ditaati oleh pihak operasional karena merupakan keputusan bersama yang harus dihormati.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, kami menyimpulkan bahwa ciri khas green data center adalah sebagai berikut :
- Berlokasi di tempat yang dekat dengan sumber air dan iklim dingin. Karena dalam suatu data center, masalah cooling merupakan hal yang paling menghabiskan biaya dan energi, maka dengan lokasi data center di dekat sumber air dan memiliki iklim dingin dapat dimanfaatkan untuk menghemat biaya dan energi dengan memanfaatkan lingkungan sekitar data center tersebut.
- Tidak mencemari atau menghasilkan limbah beracun (toxic) atau carbon ke lingkungan. Melakukan pengolahan terhadap limbah atau sampah yang dihasilkan.
- Menggunakan energi seefisien mungkin sehingga memiliki PUE rendah dan menggunakan energi dari sumber energi yang dapat diperbaharui, seperti angin, air, sinar matahari, bio thermal, atau biogas. Data center tidak dapat dikatakan green data center jika ia memiliki PUE rendah tapi menggunakan batu bara atau bahan bakar fosil sebagai sumber energi.
Referensi
Rouse, Margareth. 2010. “Definition Green Data Center”. Retrieved from:http://searchdatacenter.techtarget.com/definition/green-data-center
Fehrenbacher, Katie. 2011. “Facebook Shows Why Green Data Centers Matter”. Retrieved from: http://gigaom.com/2011/04/07/facebooks-move-indicates-green-data-centers-now-a-must-have/
Wigle, Lorie. 2012. “Green Data Centers: Why They Matter”.http://blogs.intel.com/csr/2012/12/green-data-centers-why-they-matter/
Peters, Samantha. 2012. “Why Future Data Centers Must Be Green”.http://ecopreneurist.com/2012/11/16/why-future-data-centers-must-be-green/
Ceron, Martin. 2012. “A Green IT Approach to Data Center Efficiency”. Retrieved from:http://www.redbooks.ibm.com/redpapers/pdfs/redp4946.pdf
Gruener, Wolfgang. 2013. “Slideshow: The History of the Data Center”. Retrieved from:http://www.tomsitpro.com/articles/cloud_computing-modular_datacenter-mainframe-eniac,5-26.html
Post, Nadine M. 2013. “Jakob Carnemark is Laser-Focused on Delivering Intelligent, Green Data Centers”. http://enr.construction.com/people/awards/2013/0128-carnemark-is-laser-focused-on-delivering-intelligent-green-data-centers.asp
Google. (n.d). “Eficiency Our Data Center”. Retrieved from:http://www.google.com/green/efficiency/#data-centers
Grundberg, Sven and Rolander, Niclas. 2011. “For Data Center, Google Goes for Cold”. Retrieved from: http://online.wsj.com/article/SB10001424053111904836104576560551005570810.html
Google. (n.d). “St. Ghislain, Belgium”. Retrieved from:http://www.google.com/about/datacenters/inside/locations/st-ghislain/index.html
LaMonica, Martin. 2013. “The Little Secret Behind Apple’s Green Data centers”. Retrieved from: http://www.technologyreview.com/view/512851/the-little-secrets-behind-apples-green-data-centers/
Verge, Jason. 2013. “Apple Hits 100% Renewable Energy in Its Data Center”. Retrieved from: http://www.datacenterknowledge.com/archives/2013/03/22/apple-hits-100-renewable-energy-in-its-data-centers/
Apple Inc. 2013. “Powering Our Facilities With Clean, Renewable Energy”. Retrieved from:http://www.apple.com/environment/renewable-energy/
Miller, Rich. 2011. “Facebook Goes Global With Data Center in Sweden”. Retrieved from:http://www.datacenterknowledge.com/archives/2011/10/27/facebook-goes-global-with-data-center-in-sweden/
Hengst, Amy. 2012. “10 Simple Steps to a Green Datacenter”. Retrieved from:http://www.itmanagement.com/articles/it-blog/10-simple-steps-to-a-green-datacenter-54590
nyang bikin ni tulisan:
- Astari Khaniasty
- Falentina Della
- Indra Ferry
- Mohamad Andriyan
- Randy Nugraha