|
| |
Monday, 30 June 2008 21:13 | |
Open Source makin berkibar dan tidak mau tidak lagi dianggap remeh. Kini para pendukungnya sudah membentuk asosiasi yang sah. Tepatnya pada 30 Juni ini dilakukan penandatangan akte pendirian pembentukan Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI). Adalah nama-nama yang sudah terkenal dengan sikapnya untuk mendukung open source yang terlibat dalam pendirian asosiasi ini.
Adalah Harry Sufehmi, Teddy Sukardi, Sumitro Roestam, dan Rusmanto yang sejak awal terpilih sebagai formatur AOSI. Bersama dengan Duta Open Source Indonesia, Betti Alisjahbana – yang juga mantan Presdir PT IBM Indonesia -- mereka mengukuhkan AOSI sebagai asosiasi yang legal dan memiliki sejumlah program nyata. Menurut press relesae yang diterima Warta eGov, AOSI ini terdiri atas perhimpunan organisasi pencinta, penggiat, pengembang, pemakai, pendidik, dan pendukung Open Source yang bekerja sama membangun sinergi untuk mencapai sukses bersama.
Di samping itu, ada juga sejumlah perusahaan dan lembaga penggiat Open Source terdaftar sebagai pendiri AOSI, yakni Jatis Solutions Ecom, PT Quantum Business International, PT Duta Astakona Girinda, PT Rimba Sindikasi Media, Yayasan Air Putih, PT Nurul Fikri Cipta Inovasi, PT Infolinux Media Utama, One Destination Center, Yayasan Penggerak Linux Indonesia, PT Multicom Persada International, Gudang Linux, PT Sun Microsystems, PT IBM Indonesia, PT Linuxindo Total Solusi.
Terbentuknya citra Open Source yang positif di mata masyarakat, Indonesia melakukan adopsi Open Standard secara konkret, meningkatnya pangsa pasar dan jumlah pengguna Open Source baik di perusahaan, perorangan dan pemerintah, adalah sebagian dari parameter keberhasilan AOSI di masa mendatang. Selama ini banyak yang mengeluhkan belum tersedianya piranti pendukung peripherals untuk produk Open Source, disamping layanan jasa profesional pendukung. Ini adalah bagian dari ketersediaan infrastruktur dukungan untuk pengguna Open Source yang akan digalang oleh AOSI.
"AOSI diharapkan dapat menjadi wadah utama tingkat nasional yang menciptakan sinergi bagi beragam komunitas penggiat Open Source di Indonesia. Melalui sinergi berbagai kekuatan Open Source ini kami berharap dapat membangun keunggulan TIK Nasional, " ucap Betti Alisjahbana, Duta Open Source Indonesia.
AOSI segera meluncurkan situs www.aosi.or.id, mendata pebisnis Open Source Indonesia, dan mengembangkan keanggotaan. Disusul kemudian dengan sosialisasi Open Source, melakukan training teknis dan bisnis. Tidak ketinggalan juga akan melibatkan pihak pemerintah dengan mengadakan Focus Group Discussion bersama Depkominfo, Ristek, Depdiknas, Dirjen Pajak, Depdagri, Deperin Telematika untuk membahas program dab regulasi untuk mendukung berkembangnya Open Source. Ke depannya, sejumlah roadshow, pameran, dan publikasi perkembangan Open Source juga akan terus dilakukan. ( redaksi@wartaegov.com ) |