Kapan Sebaiknya Komputerisasi di Perguruan Tinggi Diimplementasikan?

Juni 16, 2007 oleh jsofian

“Pak, saya sudah tidak bisa mengandalkan staff saya lagi lah wong..buat laporan rekapitulasi penjualan formulir PMB minta waktunya 1 bulan, belum lagi penyimpangan di keuangan yang saya yakini sampai sekarang masih berlangsung. menurut pengalaman sisfokampus darimana harus memulai “

Keluh kesah dan pengakuan jujur dari seorang rektor sebuah perguruan tinggi swasta menjadi pembukaan pembicaraan antara rektor dan tim sisfokampus. sebenarya yang dialami oleh Rektor tersebut menjadi isu yang terjadi hampir disemua perguruan tinggi di Indonesia. Apalagi jika sang rektor sebagai businessman yang mempercayakan segala sesuatu dengan bawahannya. Tidak ada jalan lain selain menerapkan “PAKSA” suatu sistem yang sudah proven dan tested seperti Smart SisfoKampus.

Kapan sebaiknya Smart Sisfokampus sebagai solusi informasi teknologi di perguruan tinggi diimplementasikan ?. Jawabannya kalo ditinjau dari pengembangan sistem informasi secara umum, setidaknya ada 3 hal yang menjadi pemicu yaitu:

1. Adanya probelm yang terjadi di dalam manajemen perguruan tinggi. Probelm ini dapat dikategorikan menjadi human error dan mengikuti pertumbuhan dari perguruan tinggi. Seperti sulitnya memonitoring kegiatan akademik, tidak tepatnya waktu untuk membuat laporan akademik, kesulitan untuk mengetahui kondisi keuangan secara real time, lambatnya pelayanan informasi kepada calom mahasiswa, dan sebagainya. JIka ini sudah dialami oleh manajemen perguruan tinggi berarti sudah saatnya menghubungi tim sisfokampus untuk menyelesaikannya.

2. Adaya ekpektasi dan opportunity yang hendak diraih dari manajemen. Ekpektasi di sini artinya kondisi saat ini yang ada di universitas sudah dinilai cukup tetapi masih jauh dari ideal. Sedangkan opportunity dapat diartikan sebagai kesempatan untuk menjadikan income bagi manajemen. Misalkan saja database mahasiswa, dosen, dan matakuliah sudah dimiliki tetapi masih under DOS sehingga sulit untuk dikembangkan. Peralihan dari penggunaan DOS ke aplikasi yang berbasis windows diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih maksimal dari aktivitas front desk sampai dengan back office. Bagaiman dengan aspek opportunitynya ? Dengan diterapkan Smart Sisfokampus, pihak manajemen sebenarnya dapat menjadikan suatu bisnis usaha sendiri yang profitable, misalkan dengan menjalakan pelayanan SMS untuk mahasiswa dan dosen. Pelayanan per SMS dapat dikutip sebesar Rp 1000 per sekali transaksi. Apakah artinya seribu perak untuk mahasiswa yang ingin mengetahui nilai Ujian Akhir Semesternya (UAS) TETAPI jika dikalikan dengan 2000 mahasiswa dan 5 kali transaksi jumlahnya menjadi berarti yaitu Rp 10 juta.

3. Adanya directive dari pemerintah. Untuk hal ini,perguruan tidak dapat menghindari karena HARUS mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah.Masalah yang sering sekali dihadapi adalah laporan ESBED yang menjadi momok bagi perguruan tinggi yang pernah tim sisfo temui. Bagaimana tidak, aplikasi DOS yang dikeluarkan oleh DIKTI harus dipelihara dengan segala kelemahannya. Jelas staff di perguruan tinggi banyak yang dibuat “Kriting” karenanya. Nah..kabar baiknya Smart SisfoKampus hadir sebagai malaikat yang dapat membantu manajemen perguruan tinggi dalam menghasilkan laporan ESBED CUKUP HANYA DALAM SATUAN MENIT laporan dapat dikeluarkan.

----------------------------------------------------------------------------------
Kami pun mengembangkan software akademis, khususnya untuk Fakultas Kedokteran.
Nantikan berita pengembangan selanjutnya.